Minggu, 26 September 2010

Coban Jahe

Outbound training Malang| Wisata malang. WISATA plus tantangan. Begitulah kesan yang muncul tatkala datang ke air terjun Coban Jahe di Dusun Begawan, Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung. Bagaimana tidak, air terjun yang menyeguhkan kealamian alamnya itu juga menghadirkan tantangan untuk pengunjungnya. Berikut laporan wartawan Malang Post, Sigit Rokhmad.

Berkunjung ke Coban Jahe, anda akan dibuat terkesima dengan kondisi alam sekitarnya. Maklum, di sekitar kawasan air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 40 meter hingga 45 meter itu, dedaunan dan rerumputan dibiarkan tumbuh bebas. Sehingga tidaklah heran bila bebatuan licin dan rerimbunan tanaman bisa dijumpai di sekitar derasnya debur air.
Tak hanya itu, di setiap sisi air terjun bisa dijumpai pula cadas-cadas berukuran raksasa memperkokoh kondisi Coban Jahe. Sementara di sisi lainnya bebukitan hijau menjulang tinggi. Kealamian lain yang bisa dinikmati adalah akses jalan menuju ke lokasi yang masih dalam kawasan Perhutani RPH Sukopuro-Jabung. Dari pintu masuk Coban Jahe, anda akan mendapati jalan setapak berupa tanah liat.
Sementara sekitar 100 meter dari pintu masuk ke arah air terjun, juga akan didapat hamparan tanah kosong yang oleh pengunjung biasanya dimanfaatkan untuk memarkir motor yang dibawa. Di sekitar lokasi ini, pohon Mahoni cukup banyak. Tantangan lain yang bisa dinikmati dari perjalanan ke Coban Jahe, yakni akses jalan menuju ke lokasi. Selain di kanan-kiri jalan terdapat sawah dan kebun ubi, kondisi jalannya juga masih dibiarkan tanah liat. Bahkan, sesekali tanah liat tersebut juga berlubang.
Selain akan menemui jalan setapak juga bisa didapati jalan dari bebatuan tajam atau jalan makadam. Posisinya pun, berada di jalan tanjakan dan menurun ke arah lokasi wisata. Bagi anda yang suka dengan wisata plus tantangan, tidak ada salahnya mengunjungi air terjun Coban Jahe di Jabung

Sabtu, 18 September 2010

Argo Wisata Kebun Teh Wonosari

Outbound training. Kelebihan Objek Wisata ini adalah menawarkan suasana pegunungan yang sangat sejuk dan panorama keindahan alam yang tak terlupakan. Anda akan mendapatkan salah satu atraksi wisata untuk menambah wawasan pengetahuan yang mungkin tidak akan didapatkan di sembarang tempat. Atraksi wisata yang ada di Argo Wisata Kebun Teh Wonosari adalah pemetikan daun teh sampai proses akhir hingga produk yang berada ditangan konsumen.

Tempat Argo Wisata Kebun Teh Wonosari berada sekitar 30 km arah utara kota Malang. Letaknya berada di desa Toyomarto Kecamatan Singosari dan Desa Wonorejo Kecamatan Lawang, posisi tepatnya ada di kaki gunung Arjuno.

Jika dilihat dari kejauhan Argo Wisata Kebun Teh Wonosari akan tampak hamparan pepohonan dengan daun-daunnya yang hijau, serta kicau burung yang akan menambah semaraknya perbincangan dengan gelak tawa pemetik daun teh yang dapat kita temui di sini.

Jumat, 03 September 2010

Gunung Bromo Tempat Outbound training

Dengan keadaan alamnya yang masih hijau alami untuk outbound training, serta kawasan Taman Nasional Bromo - Tengger - Semeru mengiringi perjalanan anda menuju Gunung Bromo dari arah Kabupaten Malang, menelusuri jalan berkelok dari Kecamatan Tumpang terus menuju ke arah Timur Kecamatan Poncokusumo dan pada batas Desa terakhir yaitu Desa Ngadas. Desa Ngadas terletak lebih kurang 12 km dari obyek Padang Sabana Bromo wana wisata air terjun Coban Pelangi, dan dari Desa Ngadas menuju ke persimpangan Jemplang, jaraknya lebih kurang 3 km. Pada persimpangan Jemplang Anda akan merasakan kebesaran Sang Pencipta, dengan pemandangan yang benar-benar indah mempesona dari balik punggung Gunung Bromo dengan hamparan savana hijau yang amat luas dan di antara bukit-bukit yang Pos Jemplangmembatasi pandangan.

Taman Nasional Bromo - Tengger - Semeru ini merupakan kawasan hutan lindung yang memiliki daya tarik tersendiri bagi pecinta alam. Selain penduduk Tengger di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan, penduduk Tengger di Wilayah Kabupaten Malang ikut serta dalam upacara Kasada. Walaupun jarak menuju tempat upacara di potan cukup jauh, Desa Ngadastekad pada penduduk desa Ngadas dan sekitarnya yang mayoritas suku Tengger tetap melaksanakan upacara tersebut. Route jalan ini ramai dilalui para pendaki waktu hari Kasodo yaitu melalui padang savana serta lautan pasir. Disamping perayaan tradisional yang disebut "Kasada" juga ada upacara "Karo", yang diselenggarakan oleh masyarakat Tengger.